Mengatasi Konflik Dalam
Diri Dan Lingkungan Sekitar
Nama
Kelompok : Asprilia Dewi
Delvi
Handayani
Marlina
Herlen
Shelim
Suryani
A.R
Susana
Wijaya
Velen
Viliany
Kelas : IX A
Guru
Pembimbing: Harto Ari Saputro
Tahun Ajaran 2011/2012
Smp. Sariputra Kota Jambi
Puji dan syukur kita panjatkan kepada tuhan yang
maha esa atas karunia dan berkahnya tugas budi pekerti tentang mengatasi
konflik dalam diri dan lingkungan sekitar.
Karya ini yang bertujuan untuk pengetahuan kita tentang
cara-cara mengatasi konflik yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Baik
lingkungan Keluarga, lingkungan Sekolah, maupun lingkungan bermasyarakat.
Diharapkan kita semua bisa mengerti dalam cara mengatasi konflik-konflik yang ada dan
terjadi.
Jika ada kesalahan dalam bentuk apapun mohon
dimaafkan dan dimaklumi karna sesungguhnya kita tidak ada yang sempurna.
Akhirnya saya tutup dengan terima kasih Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
17 Februari
2012
Penulis
Daftar
Isi
Mengatasi Konflik …………………… 4
Mengenali Diri Sendiri……………………..…. 6
Kesimpulan………………………………………...10
A.
Mengatasi Konflik
Konflik merupakan suatu kondisi dimana terjadi pertarungan
fisikologis dalam diri manusia, yang lazimnya terjadi secara tidak sadar dan
berasal dari munculnya sikap Oposisi dari pihak lawan.
Konflik dapat dilihat sebagai sebuah kondisi ketidak
harmonisan antar individu, yang muncul dari adanya perbedaan ide, kepentingan,
pendapat, pandangan, dan tujuan.
Di dalam menangani konflik, pola yang paling efektif dan
efisien untuk dilakukan adalah dengan terlebih dahulu memunculkan niat baik
dari para individu di dalam masyarakat. Semaksimal apapun langkah-langkah yang
dilakukan untuk meredamkan konflik, tentu tidak terlaksana secara optimal apa
bila masing-masing individu tidak memiliki kesadaran. Individu akan dapat
menghindari terjadinya konflik apabila ia telah memiliki niat yang baik (good will) di dalam hati nurani untuk
tidak mengulangi konflik di masa yang akan datang.
Cara yang paling efektif dalam menghadapi suatu konflik atau
permasalahan adalah bukan pada menangani Permasalahan itu sendiri, akan tetapi
lebih tertuju kepada bagaimana pola pencegahan yang efektif untuk mencegah agar
konflik atau permasalahan tersebut tidak sampai muncul ke permukaan.
Konflik terjadi apabila kita dan orang lain bertemu dan tidak
dapat mengendalikan emosi. Namun kondisi ini bukan merupakan satu-satunya
faktor yang dapat memunculkan konflik. Kondisi sehari-hari yang kita lalui
maupun yang kita jalankan serta yang kita kerjakan secara rutin juga dapat
menjadi pemicu akan hadirnya konflik atau permasalahan.
Pada masa ini, masa dimana kita sebagai seorang remaja
dihadapkan pada berbagai persoalan, baik itu yang terjadi diantara teman,
sahabat, relasi, maupun keluarga dan orang-orang disekitar kita. Yang
terpenting adalah bagaimana kita sebagai remaja menghadapi permasalahan
tersebut, karena setiap persoalan yang dihadapi tentu tidak melebihi dari
kemampuan kita untuk menyelesaikannya. Oleh karena itulah kita harus memiliki hati
yang sabar dan bersih dalam menghadapi segala macam persoalan yang ada.
B.
Mengenali Diri Sendiri
1. Berawal dari Bangun
Tidur
Pagi hari merupakan awal dari aktifitas kita sehari-hari.
Kegiatan di pagi hari seperti ibadah dan olahraga sangatlah menyehatkan.
Apabila dilakukan secara rutin, tidak saja tubuh kita akan menjadi sehat, namun
kemampuan belajar kita juga akan meningkat karena sel-sel otak mendapat suplai
oksigen yang cukup.
Berikut ini merupakan contoh dari beberapa hal yang terkadang
menjadi pemicu Konflik :
a.
Mandi
Mungkin kedengaranny sepele, akan
tetapi saat-saat mandi juga dapat menimbulkan Konflik. Hal ini seringkali
terjadi apabila kita tinggal bersama keluarga besar dengan satu kamar mandi.
Konflik akan muncul apabila tidak terdapat pengertian yang baik antara sesama
anggota keluarga mengenai urutan pemakaian kamar mandi.
b.
Persiapan
Sekolah
Setelah selesai mandi,kita tentu
menyiapkan segala sesuatunya untuk berangkat ke sekolah, seperti buku-buku dan
alat tulis.
Konflik dalam diri akan terjadi ketika kita tidak dapat
menemukan barang yang kita cari, terlebih lagi jika buku pekerjaan rumah kita
tidak kita temukan.
c.
Berangkat
Sekolah
Berangkat sekolah juga bisa mejadi
penyebab konflik dalam diri kita. Misalnya : Jemputan datang terlambat, lalu-lintas
yang macet, bis kota yang sangat penuh dan harus berdesak-desakan, motor atau
mobil yang tiba-tiba mogok.
2. Tiba di Sekolah
Di
sekolah, potensi munculnya konflik terus bermunculan, baik yang berhubungan
dengan teman, guru, maupun diri sendiri. Konflik yang timbul di sekolah lebih
mungkin terjadi apabila sebelum tiba di sekolah, kita telah mengalami
masalah-masalah terlebih dahulu, seperti yang telah di jabarkan pada bagian Berawal dari Bangun Tidur.
Wining menyatakan
bahwa persoalan-persoalan yang berpotensi menimbulkan konflik di sekolah antara
lain sebagai berikut.
a.
Terlambat masuk sekolah
b.
Tidak membawa PR
c.
Teman
Pamela Espeland menyatakan
bahwa terdapat 8 langkah penyelesaian konflik yang dapat kita lakukan apabila
terjadi Konflik dengan teman, yaitu :
·
Tenangkan
diri
·
Paparkan
konflik
·
Paparkan
dengan Jelas apa yang menyebabkan Konflik
·
Ungkapkan
perasaan-perasaan yang muncul akibat konflik
·
Dengarkan
dengan Cermat dan penuh rasa Hormat pada saat teman sedang berbicara
·
Diskusikan
penyelesaian konflik
·
Cobalah
penyelesaian itu
·
Kalau
sebuah penyelesaian tidak berhasil dengan baik, cobalah penyelesaian yang
lainnya
3. Kembali ke Rumah
John W.Santrock
melihat bahwa terjadinya konflik dengan orang tua memang meningkat pada saat
seorang individu memasuki masa awal remaja. Ia melihat bahwa konflik yang
terjadi antara orang tua dan remaja antara lain disebabkan oleh bagaimana
remaja melihat permasalahan sebagai masalah pribadi,sementara orang tua
melihatnya dari sisi yg lebih luas.
Jalan keluar dari seluruh persoalan yang
sering dihadapi adalah persiapan yang matang ,pembiasaan diri untuk tidak
menunda-nunda pekerjaan dan berpikir positif. Apabila kita kita mengambil jalan
keluar tersebut ,maka potensi timbulnya konflik dalam diri dan lingkungan
sosial akan kita hindari dengan maksimal.
Kesimpulan
·
Konflik merupakan suatu kondisi dimana
terjadi pertarungan fisikologis dalam diri manusia yang terjadi secara tidak
sadar dan berasal dari munculnya sikap oposisi dari pihak lawan.
·
Di satu sisi, konflik merupakan warna yang
hadir sebagai akibat dari proses interaksi yang kita lakukan setiap hari, baik
itu didalam lingkungan keluarga, sekolah, atau pun lingkungan sepermainan.
·
Konflik juga merupakan suatu hal yang sedapat
mungkin harus dihindarin, karena akan merusak hubungan sosial yang tercipta
antara yang satu dengan yang lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar